Penggunaan kata indonesia untuk menyebut wilayah nusantara sudah dimulai pada pertengahan abad ke -19. Dalam arti geografis, J.R. Logan, seorang pegawai pemerintah inggris di penang dan Redaktur journal of the Indian Archipelago anda Eastern Asia telahh memperkenalkan kata indonesia dalam suatu artikel di majalah tersebut tahun 1850. Nama Indonesia menurut J.R Logam sama dengan arti kata tersebut tahun 1850. Nama Indonesia menurut J.R.Logam sama dengan arti kata pulau-pulau atau kepulauan Hindia dan penduduknya yang disebut bangsa indonesia. Seorang etnolog inggris lainnya,G.Windsor Earl, pada tahun dan dari majalaha yang saa menulis sebuah artikel tentang ciri-ciri utama penduduk irian (Papua), penduduk asli australia , dan penduduk Melayu Plinesia. Ia menggunakan istilah Indos-nesians dan melayu Nesians bagi kepulauan Hindia. Akan Tetapi, dalam pilihannya, ia lebih condong untuk memakai istilah Melayu-nesians. Istilah Indosnesians dianggapnya terlalu luas karena termasuk di dalamnya adalah penduduk Sri Lanka, Kepulauan Maladewa, dan Lakadewa. Dengan demikian,A. Bastian bukanlah orang pertama penemu kata Indonesia karena istilah Indonesia baru dipakainya pada tahun 1884.
Sejak awal Pergerakan
Nasional terasa
penlu rnernakai suatu kata untuk menunjukkan pokok pergerakan.
Perkumpulan-perkumpulan yang bercorak kedaerahan pada mulanya tidak merasa
perlu untuk mencari kata pemersatu tersebut. Akan tetapi, sekali perkumpulan
itu mengatasi batas-batas kedaerahan, terjadilah masalah untuk mencari nama
organisasinya. Demikian pula. para pelajar bumiputra yang terdiri atas berbagai
suku bangsa yang sedang belajar di Negeri Belanda memerlukan satu penamaan asal
bangsa untuk menunjukkan identitas diri. Ketika para mahasiswa bumiputra di
Negeri Belanda pada tahun 1908 akan mendirikan perkumpulannya, ada yang
mengusulkan nama Budi Utomo cabang Belanda. Namun, usulan itu
ditentang oleh mahasiswa lain yang berasal dari luar Jawa. Alasannya,
organisasi Budi Utomo hanya untuk orang Jawa. Akhirnya, ditetapkanlah nama
perkumpulan itu Indische Vereeniging (1908).Perkumpulan itu sempat
berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging (1922), dan berubah nama lagi
menjadi Perhimpunan Indonesia (1924). Majalahnya yang semula
bemama Hindia Poetra berubah nama menjadi Indonesia
Merdeka. Orang-orang keturunan Belanda di Indonesia (orang Indo) bersama
orang-orang pribumi pada tahun 1912 mendirikan partai yang diberi nama Indische
Partij. Sebagai istilah pengetahuan, nama Indonesia makin populer dipakai,
selain istilah Nusantara. Sebuah biro pers didirikan di Belanda oleh Suwardi
Survaningrat pada tahun 1913 bernarna Indonesisch Persbureau.
Pada tahun 1920, Dr. Ratulangi mendirikan kantor asuransi di
Bandung dengan nama Assurantie Indonesia. Perhimpunan Indonesia mempunyai
peranan yang sangat besar dalam menyebarluaskan pemakaian kata Indonesia.
Perhimpunan Indonesia telah menggunakan kata Indonesia di dalam pengertian
politik ketatanegaraan.
Perumusannya tertuang dalam artikel yang
dimuat dalam majalah Indonesia Merdeka yang menyatakan bahwa “Indonesia
sama artinva dengan Nederlandsch Indie sebagai pengertian ketatanegaraan bagi
negara Indonesia yang akan datang. Indonesia tidakhanya berarti telah tercapainya
tujuan, tetapi kesatuan kekuasaan untuk mewujudkan diri sendiri.” Pengaruh
dan penggunaan nama Perhimpunan Indonesia itu, menyebabkan banyak organisasi
kebangsaan yang berorientasi nasional memakai nama Indonesia. Misalnya, pada
tahun 1926 di Batavia (Jakarta) berdiri organisasi yang bernama Perhimpunan
Pemuda Pelajar Indonesia, kemudian pada tahun 1927
di Bandung berdiri Partai Nasional Indonesia. Kata
Indonesia makin umum dipakai dan mencapai puncaknya pada peristiwa Sumpah Pemuda dalam
Konggres Peinuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan
pengakuan dari janji setia seluruh organisasi pemuda di Nusantara
untuk berbangsa satu, bertanah air satu, dan
berbahasa persatuan satu, yaitu Indonesia. Mulai saat itu pula muncul tuntutan
kepada pemerintah kolonial Belanda untuk mengganti istilahNederlandech-Indie dengan
Indonesia dan istilah Inlander dengan Indonesier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar