Kamis, 18 Desember 2014

The True Love

Cekidoott!!

Kesepian! Sendirian! Itulah Yang Kini Aku
Rasakan, Setiap Saat Aku Hanya Ditemani Oleh
Lembaran Demi Lembaran Diaryku. Tak Ada
Teman, Sahabat Ataupun Kekasih! Serasa
Dunia Ini Hampa! Aku Tak Bersekolah! Karna
Aku Tak Pernah Ingin Mengenal Bangku
Sekolah!
Bagiku Murid Murid Disekolah Itu Sombong!
Apalagi Terhadap Orang Yang Ketergantungan
Obat Sepertiku. Aku Mempunyai Kelemahan!
Berbeda Dengan Anak Remaja Seusiaku! Yang
Bebas Tanpa Harus Meminum Obat Obatan!





Kanker Didalam Tubuhku Sudah Berkembang...
Merambat Ke Otakku, Sehingga Aku Lumpuh.
Hari Hariku Hanya Diisi Dengan Duduk Dikursi
Roda, Ataupun Menulis Diaryku..Walau Aku Tak
Pernah Mengenal Bangku Sekolah! Tapi.. Orang tua ku menyuruh ku untuk homeschooling

'Tok! Tok! Tok!'

Suara Itu Memecahkan Lamunanku, Akupun
Segera Menuju Pintu Kamarku Dengan Memutar
Roda Dikursi Roda Yang Aku Duduki.

'Clek!'

Pintu Kamarku pun Terbuka, Seorang Pria Yang
Lebih Tua Dariku Telah Berdiri Diambang Pintu
Sembari Membawa Sebuah Nampan Berisikan
Makanan dan Susu.

Dia Rayhan, Kakakku.

Kakak Yang Sangat
Bertanggung Jawab Atas Keselamatan Adiknya..
Aku Bangga Mempunyai Kakak Seperti dia! Aku
Biasa Memanggilnya Kak Ray

"Prilly! Makan Dulu Yuk!" Ucap Kak
Ray Lalu Berjongkok Dihadapanku,
Tanganku pun Mulai Mengambil Nampan Yang
Dipegang Kakakku ini, Kak Rayhan Tersenyum
Kepadaku.

"Aku Makan Sendiri
Aja Kak.. Aku Gak Mau
Nyusahin Kakak Terus! Kakak Bantuin Bunda aja
Sana:') Biar Aku Makan Sendiri!" Ucapku
Tersenyum Kepada Kak Ray. Memang
Biasanya Kak Rayhan Rutin Menyuapiku Karna
Aku Tidak Mempunyai Semangat Sedikitpun.

Kali Ini Aku Akan Berubah! Aku Akan
Menjalankan Semua Yang Kubisa Dengan
Sendirinya, Tak Akan Meminta Bantuan Kak
Rayhan Lagi:') Aku Berjanji Pada Diriku.

"Iya, Tapi Habisin Ya! Kakak Mau Keluar
Dulu" Ucap Kak ray Sedikit Mengacak
Ngacak Rambutku dan Mulai Menutup Pintu
Kamarku.

Akupun Tersenyum Kecil, Lalu Memutar Roda
Dikursi Rodaku Menuju Sebuah Meja dan
Akupun Menikmati Makanan Buatan Bunda
Sampai Habis.

*****

Esok Paginya, Aku Berjalan Jalan Mengelilingi
Komplek Bersama Kak Rayhan, Setelah Lama
Berkeliling Aku dan Kak Rayhan Berhenti
Sejenak Disebuah Taman kota

"Kamu Haus Gak?" Tanya Kak Rayhan
Berdiri Dihadapanku, Aku Mengangguk
Kecil.

"Kakak Beli Minum Dulu ya Kamu Sini Aja
Gapapakan?" Ucap Kak Rayhan Memegang
Kedua Tanganku, Lagi Lagi Aku Mengangguk
dan Tersenyum Kecil.

Perlahan Kak Rayhan Melepaskan Pegangan
Tangannya dan Mulai Pergi Mencari Cari
Warung, Punggung Kak Rayhan pun Sudah Sulit
Kujangkau Dengan Padanganku.

"Hufh!" Aku pun Langsung Menghela Nafasku,
Tiba Tiba Datang 2 Orang Gadis Mendekatiku..
Aku Sangat Mengenali Mereka! Siska dan Carla!
Mereka Sangat Sering Mengganggu Atau
Meledekku Ketika Aku Sedang Jalan2
Bersama Kak Rayhan.

"Sis Liat Deh! Ada Orang Penyakitan!" Ucap carla
Menatapku Jijik, Aku Yang Memang Sudah
Terbiasa Dengan Tatapan Itu Hanya Bisa
Menunduk Menahan Malu.

"Euwh!" Ucap Carla Lalu Mengibaskan Telapak
Tangannya Dihadapanku,

Tiba Tiba siska
Menjatuhkanku Dari Kursi Roda Sehingga
Tubuhku Terhempas Ketanah.

"Aw!" Ringisku Yang Masih Menopang Tubuhku
Ditanah. Siska dan Carla Tertawa Puas, Aku
Melihat Mereka Kesal. Dimana Rasa Manusiawi
Mereka?

"Maaf ya! Sengaja!" Ucap Carla Lalu
Meninggalkanku Begitu Saja, Lalu Disusul siska
Dibelakangnya.
Aku Tak Bisa Berbuat Apa Apa! Hanya Bisa
Meratapi Nasib Yang Kuderita, dan Sesekali
Memukuli Tanah Dengan Kesal. Aku Tak Bisa
Berdiri Hanya Bisa Menopang Tubuhku.
Tiba Tiba Seorang Pria Mengangkat Tubuhku
dan Menaruhku Dikursi Roda, Wajah Pria Itu
Sangat Asing Dalam Penglihatanku Namun
Kebaikan Pria Itu Membuatku Sedikit Terpana.

"Lain Kali Kalau Lagi Sendirian Hati Hati:')"

Ucap Pria Itu dan Berjongkok Dihadapanku Lalu
Memegang Kedua Tanganku. Aku Mengangguk
Ragu.

"Nama gue Ali" Ucap Pria Itu Mengulurkan Tangannya,
Aku Menjabat Tangan Pria Itu Dengan Sopan.

"Nama Aku Prilly" Ucapku Tersenyum Manis, Ali
pun Beralih Pada Bagian Belakang Kursi Rodaku
dan Mulai Mendorong Kursi Rodaku Berjalan.

Sempat Ada Keraguan! Takut Takut Pria Itu
Akan Membawaku Ketempat Yang Tidak Tidak.

*****

"Prilly!! Ya ampun! Kakak Khawatir!"
Ucap Kak Rayhan Yang Tiba Tiba Datang dan
Langsung Memelukku, Aku Hanya Bisa Terkekeh
Melihat Sikap Kak Rayhan.
Kak Rayhan pun Langsung Mengambil Alih
Kursi Rodaku Yang Tadinya Dipegang Oleh
Ali.

"Thanks bgt Li.. Kalo Gak Ada Lu Gak Tau Deh
Nasib Adek Gue Gimana!" Ucap Kak Rayhan
Tersenyum Kepada Ali.

"Sama Sama Ray  Ternyata Adik Lu Cantik juga
Ya!" Ucap Ali Memperhatikanku, Aku Hanya
Bisa Tersenyum Malu, Baru Kali Ini Sebuah
Pujian Meluncur Untukku.

"Makasih!" Ucapku Tersenyum, Ali pun
Mengacak Ngacak Poniku dan Langsung
Tersenyum.

"Oh....trnyta Ali Temen nya kak Ray"batin ku

*****

Hari Demi Hari Silih Berganti, Ali dan Aku Kini
Semakin Dekat! Ali Sudah Menganggapku
Sebagai Sahabatnya, Dianggap Sahabat pun
Aku Sudah Melambung Tinggi.

Hari Ini Aku Berjanji Untuk Berjalan Jalan 'Lagi'
Bersama Ali, Sebentar Lagi Ali Akan Menuju
Rumahku Akupun Berdandan Secantik Mungkin.

"Cie Adik Kakak Cantik Banget!" Ledek Kak
Ray Tepat Diambang Pintu Kamarku, Aku
Tersontak Kaget Tapi Kagetku Tidak Terlalu
Lebay(?)

"Kakak! Jangan Tiba Tiba Muncul Dong! Ntar
Aku Jantungan Trus Klo 'Mati' Gimana?" Ucapku
Sedikit Terkekeh, Namun Beda Dengan Kak
Ray.Kak Ray Malah Menatapku Heran.

"Mati? Hahaa" Ucap Kak Ray Sedikit
Tertawa, Namun! Tawa Ini Berbeda, Kak Ray
Tidak Tertawa Dengan Lepas, Ada Yang
Berbeda

"Kakak Gapapa ?? atau aku slah ngomng ya kak ?? Maaf deh kak" Tanyaku Lalu Mulai Mendekati
Kak Ray, Aku Tau Bahwa Kondisi Kak
Ray Kurang Baik! Bukan Kondisi Fisik,
Tapi Perasaan.

Kak Ray Mendekatiku Memegang Kedua
Tanganku Lalu Memelukku Erat! Aku Sempat
Bingung Apa Yang Kak Ray Lakukan?
Kenapa? Kenapa? Semua Pertanyaan Yang
Mengganjal Diotakku Kini Serba 'Kenapa'?

"Kakak Sayang Sama Kamu!" Ucap Kak Ray
Semakin Memelukku Erat, Terdengar Sedikit
Isakan Yang Dibuat Kak Ray, Dengan Agak
Ragu Akupun Membalas Pelukan Kak Ray
Menenangkan Kakak Tersayangku.

"Kak! Jangan Nangis Dong! Ntar Aku Pergi sma ali nya
Gak Tenang...."

Ucapku Yang Mulai Mengeluarkan
Air Mata, Dengan Cepat Kak Ray Menghapus
Air Matanya dan Memegang Kedua Pundakku.

'Tingtong!'

Bel Rumahku Berbunyi, Pasti Ali

Kak Ray
pun Segera Keluar Dari Kamarku dan Menuju
Pintu Rumahku. Aku pun Segera Menyusul
Namun.. Seketika Aku Berhenti Mendorong Kursi
Rodaku. Kepalaku.. Kepalaku Seakan Mau
Pecah! Tuhan! Ini Sakit! Sangat Sakit!
"Agh!" Aku Sedikit Mengerang Memegangi
Kepalaku, Seperti Akan Ada yg Memecahkan
Kepalaku Ini

. Aku pun Segera Mengatur
Nafasku, Setelah Semua Kembali Normal Aku
Langsung Menyusul Kak Ray

.
*****

Selama Perjalanan Ali Tak Henti Hentinya
Bercanda Bersamaku, Semua Ini Istimewa
Bukan Karna Aku Menaiki Mobil Mewah
Ataupun Terbalut Gaun Yang Indah! Tapi Karna
Ada Ali Yang Selalu Menemaniku.

"Iyaa... Kamu Itu Cantik Mirip Banget Sama
Kucing Dirumah gue" Canda Ali Diiringi Gelak
Tawanya, Aku pun Hanya Bisa Menggelengkan
Kepalaku dan Tersenyum Geli..

"Kamu Juga Ganteng Kayak Monyet
Dirumahku" Ucapku Membalas Ucapan Ali,
Tapi Ali Tidak Marah Ia Justru Tersenyum
dan Mengubah Posisinya Menjadi Didepanku.

"Aku Emang Monyet! Monyet Yang Selalu
Bergelantungan Dihati Kamu!" Ucap Ali
Memegang Tanganku Lembut, Menatap Mataku
Lekat, ....Tuhaaan!

"Aku Sayang Sama Kamu!" Ungkapan Itu
Terlontar Dari Mulut Ali Dan Tersenyum khas miliknya itu.

"Aku Janji, Bakal Ngelakuin Apa Aja Demi
Kamu! Meskipun Nyawa Aku Taruhannya!" Sambungnya
Tulus..Sangat Tulus, Terlihat Dari Pancaran
Bola Matanya.

Li stop natap aku.....sekitika itu juga hatiku langsung Berdetak. Kencang...kencang skli...lbih kencang dari biasanya

Apakah Ali Mencintaiku? Akupun
Mencintainya Tuhaan! Tapi? Apakah Kanker Ini
Tidak Akan Menghalanginya?

"Aa..aku!" Ucapku terbata2...aku tak tahu harus menjawab apa... Lalu aku Langsung Melepaskan
Pegangan Tangan Ali ...Dengan Cepat Aku
Mendorong Kursi Rodaku Menjauhi Ali

"Prilly!!" teriak Ali Berusaha
Mengejarku, Walaupun Ali Dalam Keadaan
Normal Tapi Entah Kenapa Malah Aku Yang
Memakai Kursi Roda Lebih Cepat Mendahuluinya.
Saat Aku Mulai Menyebrangi Jalan Raya Aku
Tak Melihat Kanan Ataupun Kiri, Aku Langsung
Menyebrang Untuk Menjauhi Ali.

Tiba Tiba Sebuah Cahaya Tersorot Dari Arah
Kiriku, Saat Aku Menengok Kearah Kiri Sebuah
Truk Besar Siap Menghantam Tubuh Kecilku.
"Aaaaaa!" Aku Berteriak Mengeluarkan
Tenagaku Yang Tersisa. Inikah Akhir Hidupku?
'BRUUUK!'

Skip Rumah Sakit-

"Prill! Prilly" Suara Itu Remang
Remang Terdengar Ditelingaku, Suara Itu
Memang Sangat Familiar Jika Aku Dengar, Kak
Ray

"Kak Ray.." Lirihku Pelan, Akupun Memutar
Pandanganku. Terlihat Sesosok Kakakku Yang
Selalu Bersamaku Berada Disana Sembari
Tersenyum Manis.

'Ini Rumah Sakit?' Batinku Bertanya Tanya,
Lalu Fikiranku Teringat Pada Seseorang Yang
Tadi Sempat Bersamaku.
"Kak... Ali Mana?" Tanyaku Kepada Kak Ray,
Terlihat Dari Raut Wajah Kak Ray
Menandakan Bahwa Ali Tidak Baik Baik Saja.

"kak!" Ucapku Membuyarkan Lamunan Kak
Ray, Kak Ray pun Menghela Nafas
Sejenak dan Menutup Mata Untuk Merilekskan
Diri.
"Ali..Dia di Ruang ICU! Dia Yang
Nyelametin Kamu! Dia Dorong Kursi Roda
Kamu.. Dia Dia Yang Ketabrak Truk Itu.. Dan
Dia! Sekarang Koma" Ungkap Kak Ray
Menahan Tangis, Karna Memang Tak Mungkin
Jika Kak Ray Kini Menangis Dihadapanku

Seketika Tubuhku Lemas, Nafasku Mulai Tak
Beratur, Aliran Darahku Serasa Terhenti, dan
Seketika Semua Ini Gelap!

*****

"Prilly.. " Suara
Lembut Itu Mulai Masuk Didalam Gendang
Telingaku, Akupun Membuka Mataku, Tempat
Ini Berbeda.
Aku Langsung Memutar Kepalaku Kearah
Kanan! Terlihat Seorang Pria Sedang
Mengenakan Katup Oksigen dan Tersenyum
Kearahku.kini ranjang ku bersebelahan dgn tmpt tidur Ali..

"Akhir..nya Ka..mu Sadar" Ucap Pria Itu
Terhadapku, Suaranya Sangat Lemas! Aku
Sendiri Tak Tega Dengan Kondisinya.

"A..li..Ali....?" Ucapku Senang Namun Juga
Sedih, Bagaimana Tidak? Seorang
Penyelamatku, Kini Malah Terbaring Lemah!
Mengenakan Alat Alat Medis Yang Lebih Parah
Dariku

Pria Itu Tersenyum Kearahku, Seorang Pria
Yang Aku Sayang, Kini Memperlihatkan Wajah
Yang Baik Kepadaku! Semua Rasa Sakitnya
Berhasil Ia Tutupi Dihadapanku

"Kita Akan Abadi.. Selamanya.." Ucap Ali
Sesekali Ia Mengatur Nafasnya Ataupun Batuk
Batuk Kecil

Bgtu pula denganku
Ali Tersenyum Manis Ke Arahku, Ia pun
Langsung Menatap Kearah Langit Langit Kamar
dan Menutup Matanya Perlahan..

'Tiiiiittt!" tak tersadar monitor jantung milik ali begitu pula Monitor milik ku. Berbunyi bersamaan

'
Alat Pendeteksi Yang kami Pakai Kini Berbunyi
Nyaring,

Tubuh ku tak merasakan apa2 lagi..tpi jiwaku bisa melihat kejadian itu.. Justru Aku Malah Bingung dan Memutar otak ku.."itu yang ditempat tdr badanku?! Knpa gini!!apa bnr aku udah nggak ada!!..kak ray begitu shock melihat kjadian itu..."prill,,,,!!bangun!!ali lo. Bgn dong li!!

Air mata kak ray..tak henti2nya bercucuran..

Aku brusaha menunjukan kbradaan ku yg tepat di smpng Nya..tapi nihil..kak ray tak menyadarinya...

~flashback on~

"Lain Kali Kalau Lagi Sendirian Hati Hati:')"

Ucap Pria Itu dan Berjongkok Dihadapanku Lalu
Memegang Kedua Tanganku. Aku Mengangguk
Ragu.
"Nama gue ali!" Ucap Pria Itu Mengulurkan Tangannya,
Aku Menjabat Tangan Pria Itu Dengan Sopan.
"Prilly" Ucapku Tersenyum Manis, Ali
pun Beralih Pada Bagian Belakang Kursi Rodaku
dan Mulai Mendorong Kursi Rodaku Berjalan.

~flashback off~

Semua Memori Itu, Memori Indah Dimana Aku
Sedang Bersama Ali! Bercanda Dengan nya dan Kak
Rayhan, Semua Itu Masih Tersimpan Jelas
Didalam Otakku..

Lalu Semua Yang Kupandang Tiba Tiba Menjadi
Gelap! Seakan Tubuhku Melayang Mengikuti
Arah Angin. Semua Telah Berakhir!

*****
"Ketika Cinta Mulai Bersemi Hal Itu Akan
Mengubah Segalanya Aku Mencintaimu, Tapi
Aku Takut Akan Kekuranganku, Disaat Ku Pergi
Aku Harap Kau Selalu Bersamaku Tak Pernah
Hilang Dari Hadapanku. Ku Percaya Cinta Kita
Akan Terus ABADI Sampai Nanti, Ajal Datang
Kepada Kita."

Selembar Kertas Diary Milik Prilly Telah
Kak Rayhan Bacakan Dihadapan Dua Makam
Yang Bertuliskan :
- Prilly Latuconsina-
dan
- Muhammad Ali Syarief -

"Cinta Kalian Benar Benar Abadi, Walau Dengan
Pertemuan Singkat! Tapi Berhasil Menciptakan
Benih Cinta Yang Banyak!" Ucap Kak Rayhan
Berdiri Menatap Kedua Makam Itu.

"Nama kalian berdua!
Selalu Terukir Dalam Hati! Kalian Hebat! Walau
Gak Pernah Menjalin Hubungan Tapi Kekuatan
Cinta Kalian Sangat Dalam!" Ucap Kak Rayhan
Mulai Meneteskan Air Mata.

"Lii!, Jaga Adik Gue Disurga! Jaga Dia! Jangan
Sakiti Dia! Sampai Ketemu Disurga Nanti!

Prilly... Selamat Ya! Rasa Sakit Yang
Kamu Derita Selama 15 Tahun Kebelakang
Telah Terbayarkan! Selamat Juga! Kamu Telah
Berhasil Menemui Cinta Kamu! Kakak Akan
Selalu Mendo'akan Kamu!" Ucap Kak Rayhan
Yang Secara Bergantian Mengusap Batu Nisan Milikku bgitu juga mlik Ali

TAMAAAAT!

Cinta Sejati Itu Akan Selalu Abadi, Tak Peduli
Dengan Kesulitan atau Kekurangan! Terkadang
Diawal Mereka Tak Akan Bertemu! Tapi
Percayalah! Cinta Sejati Itu Akan Selalu Hidup
Dihati:')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar