Rabu, 28 Januari 2015

Senja dan Fajar


Ketika senja harus berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba…
Itu adalah pilihan ! ingin senja atau fajar ?


Prilly masih memandang foto dirinya bersama Ali mantan kekasihnya. Peristiwa itu sudah lewat hampir setengah tahun lalu tapi air matanya tak kunjung kering saat teringat kekasihnya berpelukan dengan gadis lain dihadapannya.

Sejak saat itu hubungan yang sudah terjalin hampir tiga tahun lamanya harus kandas. Prilly memilih pergi dari sisi Ali.

Hari-hari Prilly hampa tanpa Ali, tapi Ia masih beruntung karena AL, sahabatnya selalu setia menghiburnya meski tidak semudah menghibur anak kecil yang kehilangan mainan, yang jika diberikan mainan baru akan kembali ceria. Tapi menghibur Prilly sangatlah sulit.




Prilly menghabiskan hari-harinya bersama AL. Pergi kuliah bersama, makan bersama, mengerjakan tugas bersama. AL selalu ada disampingnya.
Sebetulnya AL memang menyukai Prilly sejak mereka duduk di bangku SMA. Tapi saat itu Ia mengurungkan niatnya untuk menyatakan cinta kepada Prilly, Karena pada saat itu Prilly mempunyai prinsip tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan saat mereka di tingkat Universitas, AL pun harus menelan rasa kecewanya dan menyimpan perasaan nya kembali karena Prilly jatuh cinta kepada seniornya yang berada dua tingkat diatas mereka. Pria itu adalah Ali, cinta pertama Prilly.

Prilly memang sangat mencintai Ali, perkenalan nya dengan Ali memang sangat singkat dan terkesan klasik. Di perpustakaan kampus, saat itu mereka sama-sama ingin meminjam buku karya Suri Juan yang berjudul Ajari Aku Mengenal Duniamu, ternyata buku itu hanya ada satu di perpustakaan dan mereka memperebutkan buku itu hingga akhirnya Ali pun mengalah. Sejak kejadian itu Prilly dan Ali saling bertukar kontak dan menjadi semakin dekat. Ali yang pada saat itu merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Hukum sementara Prilly mahasiswa baru dari fakultas ekonomi, mereka intens bertemu dan hanya butuh waktu satu bulan hingga akhirnya mereka mengikat cinta.

Ali merupakan Pria idaman Prilly, Ia selalu membuat Prilly merasa nyaman disampingnya, dan karena itu Prilly amat terpukul saat melihat Ali berselingkuh dengan gadis lain. Bulan lalu ketika Ali resmi menjadi sarjana hukum, keberadaannya tidak lagi Prilly ketahui.

******
Sore sepulang kuliah, seperti biasa Prilly dan AL mampir ke café langganan mereka untuk bersantai sejenak.

“Nanti malam kita nonton yuk” ajak AL dan Prilly meng-iyakan.

******
Malam harinya AL datang menjemput Prilly dan mereka pun pergi nonton film di bioskop. Usai nonton, AL mengajak Prilly makan malam bersama. Sejak dirumah, AL sudah menyiapkan moment untuk menyatakan cinta kepada Prilly. Sahabatnya sejak SMA.

“Prill, aku cinta sama kamu, kamu mau jadi pacar aku ?” Tanya AL seraya memberi mawar putih untuk Prilly.

Prilly kaget mendengar pernyataan AL. Ia memang merasa nyaman dengan AL tapi selama ini, ia hanya menganggap AL sebagai sahabatnya. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa AL mencintainya.

Prilly tidak lantas menjawab pertanyaan AL, ia meminta waktu untuk berfikir. Biar bagaimanapun ia tidak ingin melukai AL, karena AL adalah satu-satunya sahabat terbaiknya yang selalu ada saat ia butuhkan. AL pun mengerti keputusan Prilly dan tak masalah memberi Prilly waktu.




******
Dikamar nya, Prilly Nampak gelisah, ia masih memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada AL. di lubuk hatinya masih tersimpan rindu sekaligus luka untuk Ali. Tapi ia juga tidak bisa menutup hatinya untuk AL yang selama ini terus ada disampingnya.
Prilly membuka buku diary nya dan menuliskan akan perasaan hatinya.

Ketika senja harus berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba.
Mungkin kah itu adalah sebuah jawaban ?
Fajar itu adalah AL ?

Bagaimana dengan senja ?
Senja, aku mematung disini merindukanmu. Aku masih disini menunggumu. Berkawan dengan angin malam bertiup rindu pada kelelawar yang melintasi langit malam. Aku merindukanmu, senja yang penuh cerita. Tentang hati yang terhuyung-huyung bersembunyi dalam ketiadaan lalu tenggelam di balut rasa cinta yang selalu indah dalam ketidak wujudannya.
Adakah senja akan tersenyum kembali, ketika aku tetap di tanah yang sama mencintai senja dengan goresan luka.

Lalu sang Fajar ?
Ia hebat menyambut hari dengan senyum terang seterang matahari terbit. Ia selalu ceria mengiringi hariku.
Tapi bagaimana mungkin senja tidak terusir ?
Bukankah senja sudah berkemas ? Ia hanya ingin memberi malam ! Gelap !
Dan fajar seolah berbisik, “Jangan pernah kau merindukan senja itu lagi”

Prilly pun menenggelamkan kepalanya di meja belajarnya dengan tangis kecil yang berisyarat untuk melupakan semua cerita tentang senja. Ia dan Ali hanyalah kepingan cerita yang telah usai. Dan esok saat ia terbangun fajar lah yang akan menyambutnya. Dan AL adalah jawaban dari luka yang butuh di obati.

******
Dua bulan berpacaran dengan AL, Keceriaan kembali muncul di raut wajah Prilly, dua bulan lalu dengan hati yakin, Prilly menjawab cinta AL dan membuka lembaran kasih yang baru bersama AL.
AL sangat amat mencintai Prilly, keyakinan cintanya ia buktikan lewat pesta pertunangan yang akan di adakan minggu depan. AL mengambil langkah cepat. Kini AL dan Prilly merupakan mahasiswa tingkat akhir dan begitu mereka lulus AL sudah merencanakan akan melamar Prilly. Maka dari itu untuk langkah awal, AL akan mengikat Prilly lewat pertunangan nanti.

Prilly pun tak menolak ketika AL mengajaknya bertunangan, saat itu Prilly bak seorang putri ketika AL mengajaknya dinner di pinggir pantai anyer dengan suara ombak yang tenang serta cahaya lilin yang temaram dan kerlip bintang yang seolah menjadi saksi saat AL memintanya menjadi istrinya.
AL pun mengecup kening Prilly kemudian memeluknya, saat Prilly menjawab bersedia menjadi Istrinya. Dan karena mereka belum menyelesaikan kuliah, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikat nya dalam ikatan pertunangan terlebih dahulu.

******
Malam yang di tunggu telah tiba, kedua keluarga telah berkumpul di rumah Prilly. Malam ini adalah pesta pertunangan AL dan Prilly. Mereka akhirnya menyematkan cincin pertunangan di jari masing-masing. Teman-teman dari AL dan Prilly pun ramai datang memberi ucapan selamat. Namun dari sekian banyak tamu undangan, Prilly Nampak mengenal sosok wanita yang sedang berdiri disebrangnya.
Dengan rasa penasaran Prilly menghampiri wanita tersebut.
Wanita itu Nampak bingung saat Prilly menghampirinya.
“Hai, Prilly selamat ya buat pertunangan kalian. Semoga kamu dan AL bahagia selamanya”
“kamu temen nya AL ?” Tanya Prilly pada wanita itu.
“Iya, aku citra temennya AL”

Prilly semakin bingung dengan keberadaan wanita itu disini yang ternyata adalah teman AL, Prilly ingat betul siapa wanita ini. Wanita yang berpelukan dengan Ali di sebuah lobby hotel. Mungkin wanita ini tidak ingat Prilly atau memang pada saat itu belum sempat melihat wajah Prilly saat Prilly memergoki Ali dan Citra berpelukan.

“Kamu pacar Ali?” Tanya prilly tanpa basa-basi lagi
“Ali ?”
“iya, Aliando. AL juga kenal  dia. Kamu masih jadi pacar Ali ?”
“owh, Ali itu. Iya aku inget. Pacar ? hahaha” Citra tertawa mendengar pertanyaan Prilly.

“Sebenernya aku ga kenal siapa dia. Saat itu AL yang nyuruh aku ngerayu Ali dan buat Ali jadi mabuk dan akhirnya aku bawa dia ke hotel pas dia mabuk , dan saat mabuk dia malah meluk aku”
“AL nyuruh kamu ?”
“iya, katanya sih buat misahin Ali dari ceweknya. Tapi aku juga gatau cewenya itu siapa”
“kamu mau tahu siapa cewek itu ? cewek itu AKU !”

Prilly pun meninggalkan Citra dan menghampiri AL lalu menamparnya.
AL bingung akan hal yang barusan di lakukan Prilly padanya.

“Aku pikir kamu itu Fajar yang dikirim Tuhan untuk aku, untuk menyinari hari-hariku tapi ternyata kamu ga lebih dari seorang pria licik !. kamu udah tega bikin hubungan aku dan Ali hancur. Aku beci kamu AL !”

Prilly pun meninggalkan AL dan tamu undangan yang hadir. AL mematung dan keluarga serta tamu yang hadir pun hanya dapat melihat bingung akan kejadian tersebut.


******
Dikamarnya, Prilly menangis tak percaya akan semua ini. AL yang merupakan sahabat nya sejak dulu dan menjadi orang yang penting dalam hatinya yang perlahan ia cintai justru adalah orang yang memberinya luka. Yang membuatnya percaya bahwa Pria yang  dulu ia cintai yaitu Ali telah berselingkuh, ternyata hanyalah rekayasa AL.

Kini Prilly bingung akan hatinya sendiri. Siapa yang harus ia pertahankan ? senja atau fajar ?
Mencari senja nya yang tak lagi menguning atau memaafkan fajar yang telah memberinya mendung.

Esok harinya AL menemui Prilly dan meminta maaf. AL mengakui semua perbuatannya yang ternyata ia lakukan karena ia ingin mendapatkan Prilly.
Prilly pun akhirnya memaafkan AL, ia dapat mengerti  perasaan AL kepadanya. Tapi ia tetap mengembalikan cincin pertunangan mereka dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu.

“Kamu tahu dimana Ali sekarang ?” Tanya prilly pada AL.
“Ali masih dijakarta, dia pindah rumah. Tapi dia masih mencintai kamu. Dia nunggu kamu kembali ke sisinya. Maafin aku Prill” dan AL pun memberikan alamat tempat tinggal Ali.

Setelah mendapat alamat baru Ali, Malamnya Prilly mengunjungi rumah Ali dan saat tiba di depan rumah Ali ada sebuah mobil yang baru datang dan ternyata itu adalah Ali.

Ali Nampak terkejut melihat keberadaan Prilly di depan rumahnya. Prilly pun menghambur kepelukan Ali dengan air mata yang mengalir deras.

“Maafin aku Li, maafin aku karena gak percaya sama kamu” isak Prilly.
Ali pun mengeratkan tangannya pada tubuh mungil Prilly.

“Aku gak kenal dan gak pernah mencintai wanita itu Prill”
“iya aku tahu, maafin aku”
Ali menghapus air mata yang mengalir di pipi prilly. Sudah lama rasanya tidak membelai lembut pipi gadis yang amat ia cintai ini. Selama ini ia hanya dapat melihatnya dari kejauhan dan memastikan bahwa gadisnya hidup dengan baik dan bahagia meski tidak dengannya. Bagi Ali melihat Prilly tertawa sudah membuatnya tenang.

Perlahan Ali mendekatkan wajahnya ke wajah prilly. Hidung mereka saling beradu. Mata mereka saling berpandang yang didalamnya terlukis cinta serta rindu yang sudah lama mereka simpan. Dan dengan perlahan Ali mendaratkan Bibirnya di kening gadis yang selama ini ia rindukan.

Cinta tau kemana dia harus pulang tapi cinta tetaplah cinta yang butuh di tuntun ! tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semudah itu untuk pulang ketika tersesat. Cinta pernah tersesat  dan hanya keyakinan lah yang bisa menjadi peta untuk cinta kembali pulang.

Senja……
Akan selalu datang saat matahari mulai beranjak syahdu menuju baris cakrawala.
Senja…..
Selalu mengantarkan sejuta cerita dari negeri diatas awan.
Senja....
Sebuah nama yang kerap kali menghadirkan rindu dan debar.
Dan senja adalah jawaban dari cinta yang dinanti.

END--

 Senja dan Fajar
Ketika senja harus berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba…
Itu adalah pilihan ! ingin senja atau fajar ?


Prilly masih memandang foto dirinya bersama Ali mantan kekasihnya. Peristiwa itu sudah lewat hampir setengah tahun lalu tapi air matanya tak kunjung kering saat teringat kekasihnya berpelukan dengan gadis lain dihadapannya.

Sejak saat itu hubungan yang sudah terjalin hampir tiga tahun lamanya harus kandas. Prilly memilih pergi dari sisi Ali.

Hari-hari Prilly hampa tanpa Ali, tapi Ia masih beruntung karena AL, sahabatnya selalu setia menghiburnya meski tidak semudah menghibur anak kecil yang kehilangan mainan, yang jika diberikan mainan baru akan kembali ceria. Tapi menghibur Prilly sangatlah sulit.

Prilly menghabiskan hari-harinya bersama AL. Pergi kuliah bersama, makan bersama, mengerjakan tugas bersama. AL selalu ada disampingnya.
Sebetulnya AL memang menyukai Prilly sejak mereka duduk di bangku SMA. Tapi saat itu Ia mengurungkan niatnya untuk menyatakan cinta kepada Prilly, Karena pada saat itu Prilly mempunyai prinsip tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan saat mereka di tingkat Universitas, AL pun harus menelan rasa kecewanya dan menyimpan perasaan nya kembali karena Prilly jatuh cinta kepada seniornya yang berada dua tingkat diatas mereka. Pria itu adalah Ali, cinta pertama Prilly.

Prilly memang sangat mencintai Ali, perkenalan nya dengan Ali memang sangat singkat dan terkesan klasik. Di perpustakaan kampus, saat itu mereka sama-sama ingin meminjam buku karya Suri Juan yang berjudul Ajari Aku Mengenal Duniamu, ternyata buku itu hanya ada satu di perpustakaan dan mereka memperebutkan buku itu hingga akhirnya Ali pun mengalah. Sejak kejadian itu Prilly dan Ali saling bertukar kontak dan menjadi semakin dekat. Ali yang pada saat itu merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Hukum sementara Prilly mahasiswa baru dari fakultas ekonomi, mereka intens bertemu dan hanya butuh waktu satu bulan hingga akhirnya mereka mengikat cinta.

Ali merupakan Pria idaman Prilly, Ia selalu membuat Prilly merasa nyaman disampingnya, dan karena itu Prilly amat terpukul saat melihat Ali berselingkuh dengan gadis lain. Bulan lalu ketika Ali resmi menjadi sarjana hukum, keberadaannya tidak lagi Prilly ketahui.

******
Sore sepulang kuliah, seperti biasa Prilly dan AL mampir ke café langganan mereka untuk bersantai sejenak.

“Nanti malam kita nonton yuk” ajak AL dan Prilly meng-iyakan.

******
Malam harinya AL datang menjemput Prilly dan mereka pun pergi nonton film di bioskop. Usai nonton, AL mengajak Prilly makan malam bersama. Sejak dirumah, AL sudah menyiapkan moment untuk menyatakan cinta kepada Prilly. Sahabatnya sejak SMA.

“Prill, aku cinta sama kamu, kamu mau jadi pacar aku ?” Tanya AL seraya memberi mawar putih untuk Prilly.

Prilly kaget mendengar pernyataan AL. Ia memang merasa nyaman dengan AL tapi selama ini, ia hanya menganggap AL sebagai sahabatnya. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa AL mencintainya.

Prilly tidak lantas menjawab pertanyaan AL, ia meminta waktu untuk berfikir. Biar bagaimanapun ia tidak ingin melukai AL, karena AL adalah satu-satunya sahabat terbaiknya yang selalu ada saat ia butuhkan. AL pun mengerti keputusan Prilly dan tak masalah memberi Prilly waktu.




******
Dikamar nya, Prilly Nampak gelisah, ia masih memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada AL. di lubuk hatinya masih tersimpan rindu sekaligus luka untuk Ali. Tapi ia juga tidak bisa menutup hatinya untuk AL yang selama ini terus ada disampingnya.
Prilly membuka buku diary nya dan menuliskan akan perasaan hatinya.

Ketika senja harus berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba.
Mungkin kah itu adalah sebuah jawaban ?
Fajar itu adalah AL ?

Bagaimana dengan senja ?
Senja, aku mematung disini merindukanmu. Aku masih disini menunggumu. Berkawan dengan angin malam bertiup rindu pada kelelawar yang melintasi langit malam. Aku merindukanmu, senja yang penuh cerita. Tentang hati yang terhuyung-huyung bersembunyi dalam ketiadaan lalu tenggelam di balut rasa cinta yang selalu indah dalam ketidak wujudannya.
Adakah senja akan tersenyum kembali, ketika aku tetap di tanah yang sama mencintai senja dengan goresan luka.

Lalu sang Fajar ?
Ia hebat menyambut hari dengan senyum terang seterang matahari terbit. Ia selalu ceria mengiringi hariku.
Tapi bagaimana mungkin senja tidak terusir ?
Bukankah senja sudah berkemas ? Ia hanya ingin memberi malam ! Gelap !
Dan fajar seolah berbisik, “Jangan pernah kau merindukan senja itu lagi”

Prilly pun menenggelamkan kepalanya di meja belajarnya dengan tangis kecil yang berisyarat untuk melupakan semua cerita tentang senja. Ia dan Ali hanyalah kepingan cerita yang telah usai. Dan esok saat ia terbangun fajar lah yang akan menyambutnya. Dan AL adalah jawaban dari luka yang butuh di obati.

******
Dua bulan berpacaran dengan AL, Keceriaan kembali muncul di raut wajah Prilly, dua bulan lalu dengan hati yakin, Prilly menjawab cinta AL dan membuka lembaran kasih yang baru bersama AL.
AL sangat amat mencintai Prilly, keyakinan cintanya ia buktikan lewat pesta pertunangan yang akan di adakan minggu depan. AL mengambil langkah cepat. Kini AL dan Prilly merupakan mahasiswa tingkat akhir dan begitu mereka lulus AL sudah merencanakan akan melamar Prilly. Maka dari itu untuk langkah awal, AL akan mengikat Prilly lewat pertunangan nanti.

Prilly pun tak menolak ketika AL mengajaknya bertunangan, saat itu Prilly bak seorang putri ketika AL mengajaknya dinner di pinggir pantai anyer dengan suara ombak yang tenang serta cahaya lilin yang temaram dan kerlip bintang yang seolah menjadi saksi saat AL memintanya menjadi istrinya.
AL pun mengecup kening Prilly kemudian memeluknya, saat Prilly menjawab bersedia menjadi Istrinya. Dan karena mereka belum menyelesaikan kuliah, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikat nya dalam ikatan pertunangan terlebih dahulu.

******
Malam yang di tunggu telah tiba, kedua keluarga telah berkumpul di rumah Prilly. Malam ini adalah pesta pertunangan AL dan Prilly. Mereka akhirnya menyematkan cincin pertunangan di jari masing-masing. Teman-teman dari AL dan Prilly pun ramai datang memberi ucapan selamat. Namun dari sekian banyak tamu undangan, Prilly Nampak mengenal sosok wanita yang sedang berdiri disebrangnya.
Dengan rasa penasaran Prilly menghampiri wanita tersebut.
Wanita itu Nampak bingung saat Prilly menghampirinya.
“Hai, Prilly selamat ya buat pertunangan kalian. Semoga kamu dan AL bahagia selamanya”
“kamu temen nya AL ?” Tanya Prilly pada wanita itu.
“Iya, aku citra temennya AL”

Prilly semakin bingung dengan keberadaan wanita itu disini yang ternyata adalah teman AL, Prilly ingat betul siapa wanita ini. Wanita yang berpelukan dengan Ali di sebuah lobby hotel. Mungkin wanita ini tidak ingat Prilly atau memang pada saat itu belum sempat melihat wajah Prilly saat Prilly memergoki Ali dan Citra berpelukan.

“Kamu pacar Ali?” Tanya prilly tanpa basa-basi lagi
“Ali ?”
“iya, Aliando. AL juga kenal  dia. Kamu masih jadi pacar Ali ?”
“owh, Ali itu. Iya aku inget. Pacar ? hahaha” Citra tertawa mendengar pertanyaan Prilly.

“Sebenernya aku ga kenal siapa dia. Saat itu AL yang nyuruh aku ngerayu Ali dan buat Ali jadi mabuk dan akhirnya aku bawa dia ke hotel pas dia mabuk , dan saat mabuk dia malah meluk aku”
“AL nyuruh kamu ?”
“iya, katanya sih buat misahin Ali dari ceweknya. Tapi aku juga gatau cewenya itu siapa”
“kamu mau tahu siapa cewek itu ? cewek itu AKU !”

Prilly pun meninggalkan Citra dan menghampiri AL lalu menamparnya.
AL bingung akan hal yang barusan di lakukan Prilly padanya.

“Aku pikir kamu itu Fajar yang dikirim Tuhan untuk aku, untuk menyinari hari-hariku tapi ternyata kamu ga lebih dari seorang pria licik !. kamu udah tega bikin hubungan aku dan Ali hancur. Aku beci kamu AL !”

Prilly pun meninggalkan AL dan tamu undangan yang hadir. AL mematung dan keluarga serta tamu yang hadir pun hanya dapat melihat bingung akan kejadian tersebut.


******
Dikamarnya, Prilly menangis tak percaya akan semua ini. AL yang merupakan sahabat nya sejak dulu dan menjadi orang yang penting dalam hatinya yang perlahan ia cintai justru adalah orang yang memberinya luka. Yang membuatnya percaya bahwa Pria yang  dulu ia cintai yaitu Ali telah berselingkuh, ternyata hanyalah rekayasa AL.

Kini Prilly bingung akan hatinya sendiri. Siapa yang harus ia pertahankan ? senja atau fajar ?
Mencari senja nya yang tak lagi menguning atau memaafkan fajar yang telah memberinya mendung.

Esok harinya AL menemui Prilly dan meminta maaf. AL mengakui semua perbuatannya yang ternyata ia lakukan karena ia ingin mendapatkan Prilly.
Prilly pun akhirnya memaafkan AL, ia dapat mengerti  perasaan AL kepadanya. Tapi ia tetap mengembalikan cincin pertunangan mereka dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu.

“Kamu tahu dimana Ali sekarang ?” Tanya prilly pada AL.
“Ali masih dijakarta, dia pindah rumah. Tapi dia masih mencintai kamu. Dia nunggu kamu kembali ke sisinya. Maafin aku Prill” dan AL pun memberikan alamat tempat tinggal Ali.

Setelah mendapat alamat baru Ali, Malamnya Prilly mengunjungi rumah Ali dan saat tiba di depan rumah Ali ada sebuah mobil yang baru datang dan ternyata itu adalah Ali.

Ali Nampak terkejut melihat keberadaan Prilly di depan rumahnya. Prilly pun menghambur kepelukan Ali dengan air mata yang mengalir deras.

“Maafin aku Li, maafin aku karena gak percaya sama kamu” isak Prilly.
Ali pun mengeratkan tangannya pada tubuh mungil Prilly.

“Aku gak kenal dan gak pernah mencintai wanita itu Prill”
“iya aku tahu, maafin aku”
Ali menghapus air mata yang mengalir di pipi prilly. Sudah lama rasanya tidak membelai lembut pipi gadis yang amat ia cintai ini. Selama ini ia hanya dapat melihatnya dari kejauhan dan memastikan bahwa gadisnya hidup dengan baik dan bahagia meski tidak dengannya. Bagi Ali melihat Prilly tertawa sudah membuatnya tenang.

Perlahan Ali mendekatkan wajahnya ke wajah prilly. Hidung mereka saling beradu. Mata mereka saling berpandang yang didalamnya terlukis cinta serta rindu yang sudah lama mereka simpan. Dan dengan perlahan Ali mendaratkan Bibirnya di kening gadis yang selama ini ia rindukan.

Cinta tau kemana dia harus pulang tapi cinta tetaplah cinta yang butuh di tuntun ! tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semudah itu untuk pulang ketika tersesat. Cinta pernah tersesat  dan hanya keyakinan lah yang bisa menjadi peta untuk cinta kembali pulang.

Senja……
Akan selalu datang saat matahari mulai beranjak syahdu menuju baris cakrawala.
Senja…..
Selalu mengantarkan sejuta cerita dari negeri diatas awan.
Senja....
Sebuah nama yang kerap kali menghadirkan rindu dan debar.
Dan senja adalah jawaban dari cinta yang dinanti.

END--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar