Ketika senja harus
berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba…
Itu adalah pilihan
! ingin senja atau fajar ?
Prilly masih memandang
foto dirinya bersama Ali mantan kekasihnya. Peristiwa itu sudah lewat hampir
setengah tahun lalu tapi air matanya tak kunjung kering saat teringat
kekasihnya berpelukan dengan gadis lain dihadapannya.
Sejak saat itu
hubungan yang sudah terjalin hampir tiga tahun lamanya harus kandas. Prilly
memilih pergi dari sisi Ali.
Hari-hari Prilly hampa
tanpa Ali, tapi Ia masih beruntung karena AL, sahabatnya selalu setia
menghiburnya meski tidak semudah menghibur anak kecil yang kehilangan mainan,
yang jika diberikan mainan baru akan kembali ceria. Tapi menghibur Prilly
sangatlah sulit.
Prilly menghabiskan
hari-harinya bersama AL. Pergi kuliah bersama, makan bersama, mengerjakan tugas
bersama. AL selalu ada disampingnya.
Sebetulnya AL memang menyukai
Prilly sejak mereka duduk di bangku SMA. Tapi saat itu Ia mengurungkan niatnya
untuk menyatakan cinta kepada Prilly, Karena pada saat itu Prilly mempunyai
prinsip tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan saat mereka di tingkat
Universitas, AL pun harus menelan rasa kecewanya dan menyimpan perasaan nya
kembali karena Prilly jatuh cinta kepada seniornya yang berada dua tingkat
diatas mereka. Pria itu adalah Ali, cinta pertama Prilly.
Prilly memang sangat
mencintai Ali, perkenalan nya dengan Ali memang sangat singkat dan terkesan
klasik. Di perpustakaan kampus, saat itu mereka sama-sama ingin meminjam buku
karya Suri Juan yang berjudul Ajari Aku Mengenal Duniamu, ternyata buku itu
hanya ada satu di perpustakaan dan mereka memperebutkan buku itu hingga
akhirnya Ali pun mengalah. Sejak kejadian itu Prilly dan Ali saling bertukar
kontak dan menjadi semakin dekat. Ali yang pada saat itu merupakan mahasiswa
semester 3 jurusan Hukum sementara Prilly mahasiswa baru dari fakultas ekonomi,
mereka intens bertemu dan hanya butuh waktu satu bulan hingga akhirnya mereka
mengikat cinta.
Ali merupakan Pria
idaman Prilly, Ia selalu membuat Prilly merasa nyaman disampingnya, dan karena
itu Prilly amat terpukul saat melihat Ali berselingkuh dengan gadis lain. Bulan
lalu ketika Ali resmi menjadi sarjana hukum, keberadaannya tidak lagi Prilly
ketahui.
******
Sore sepulang kuliah,
seperti biasa Prilly dan AL mampir ke café langganan mereka untuk bersantai
sejenak.
“Nanti malam kita
nonton yuk” ajak AL dan Prilly meng-iyakan.
******
Malam harinya AL
datang menjemput Prilly dan mereka pun pergi nonton film di bioskop. Usai
nonton, AL mengajak Prilly makan malam bersama. Sejak dirumah, AL sudah
menyiapkan moment untuk menyatakan cinta kepada Prilly. Sahabatnya sejak SMA.
“Prill, aku cinta sama
kamu, kamu mau jadi pacar aku ?” Tanya AL seraya memberi mawar putih untuk
Prilly.
Prilly kaget mendengar
pernyataan AL. Ia memang merasa nyaman dengan AL tapi selama ini, ia hanya
menganggap AL sebagai sahabatnya. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa
AL mencintainya.
Prilly tidak lantas
menjawab pertanyaan AL, ia meminta waktu untuk berfikir. Biar bagaimanapun ia
tidak ingin melukai AL, karena AL adalah satu-satunya sahabat terbaiknya yang
selalu ada saat ia butuhkan. AL pun mengerti keputusan Prilly dan tak masalah
memberi Prilly waktu.
******
Dikamar nya, Prilly
Nampak gelisah, ia masih memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada
AL. di lubuk hatinya masih tersimpan rindu sekaligus luka untuk Ali. Tapi ia
juga tidak bisa menutup hatinya untuk AL yang selama ini terus ada
disampingnya.
Prilly membuka buku
diary nya dan menuliskan akan perasaan hatinya.
Ketika senja harus
berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba.
Mungkin kah itu
adalah sebuah jawaban ?
Fajar itu adalah AL
?
Bagaimana dengan
senja ?
Senja, aku mematung
disini merindukanmu. Aku masih disini menunggumu. Berkawan dengan angin malam
bertiup rindu pada kelelawar yang melintasi langit malam. Aku merindukanmu,
senja yang penuh cerita. Tentang hati yang terhuyung-huyung bersembunyi dalam
ketiadaan lalu tenggelam di balut rasa cinta yang selalu indah dalam ketidak
wujudannya.
Adakah senja akan
tersenyum kembali, ketika aku tetap di tanah yang sama mencintai senja dengan
goresan luka.
Lalu sang Fajar ?
Ia hebat menyambut
hari dengan senyum terang seterang matahari terbit. Ia selalu ceria mengiringi
hariku.
Tapi bagaimana
mungkin senja tidak terusir ?
Bukankah senja
sudah berkemas ? Ia hanya ingin memberi malam ! Gelap !
Dan fajar seolah berbisik,
“Jangan pernah kau merindukan senja itu lagi”
Prilly pun
menenggelamkan kepalanya di meja belajarnya dengan tangis kecil yang berisyarat
untuk melupakan semua cerita tentang senja. Ia dan Ali hanyalah kepingan cerita
yang telah usai. Dan esok saat ia terbangun fajar lah yang akan menyambutnya.
Dan AL adalah jawaban dari luka yang butuh di obati.
******
Dua bulan berpacaran
dengan AL, Keceriaan kembali muncul di raut wajah Prilly, dua bulan lalu dengan
hati yakin, Prilly menjawab cinta AL dan membuka lembaran kasih yang baru
bersama AL.
AL sangat amat
mencintai Prilly, keyakinan cintanya ia buktikan lewat pesta pertunangan yang
akan di adakan minggu depan. AL mengambil langkah cepat. Kini AL dan Prilly
merupakan mahasiswa tingkat akhir dan begitu mereka lulus AL sudah merencanakan
akan melamar Prilly. Maka dari itu untuk langkah awal, AL akan mengikat Prilly
lewat pertunangan nanti.
Prilly pun tak menolak
ketika AL mengajaknya bertunangan, saat itu Prilly bak seorang putri ketika AL
mengajaknya dinner di pinggir pantai anyer dengan suara ombak yang tenang serta
cahaya lilin yang temaram dan kerlip bintang yang seolah menjadi saksi saat AL
memintanya menjadi istrinya.
AL pun mengecup kening
Prilly kemudian memeluknya, saat Prilly menjawab bersedia menjadi Istrinya. Dan
karena mereka belum menyelesaikan kuliah, akhirnya mereka memutuskan untuk
mengikat nya dalam ikatan pertunangan terlebih dahulu.
******
Malam yang di tunggu
telah tiba, kedua keluarga telah berkumpul di rumah Prilly. Malam ini adalah
pesta pertunangan AL dan Prilly. Mereka akhirnya menyematkan cincin pertunangan
di jari masing-masing. Teman-teman dari AL dan Prilly pun ramai datang memberi
ucapan selamat. Namun dari sekian banyak tamu undangan, Prilly Nampak mengenal
sosok wanita yang sedang berdiri disebrangnya.
Dengan rasa penasaran
Prilly menghampiri wanita tersebut.
Wanita itu Nampak
bingung saat Prilly menghampirinya.
“Hai, Prilly selamat
ya buat pertunangan kalian. Semoga kamu dan AL bahagia selamanya”
“kamu temen nya AL ?”
Tanya Prilly pada wanita itu.
“Iya, aku citra
temennya AL”
Prilly semakin bingung
dengan keberadaan wanita itu disini yang ternyata adalah teman AL, Prilly ingat
betul siapa wanita ini. Wanita yang berpelukan dengan Ali di sebuah lobby
hotel. Mungkin wanita ini tidak ingat Prilly atau memang pada saat itu belum
sempat melihat wajah Prilly saat Prilly memergoki Ali dan Citra berpelukan.
“Kamu pacar Ali?”
Tanya prilly tanpa basa-basi lagi
“Ali ?”
“iya, Aliando. AL juga
kenal dia. Kamu masih jadi pacar Ali ?”
“owh, Ali itu. Iya aku
inget. Pacar ? hahaha” Citra tertawa mendengar pertanyaan Prilly.
“Sebenernya aku ga
kenal siapa dia. Saat itu AL yang nyuruh aku ngerayu Ali dan buat Ali jadi
mabuk dan akhirnya aku bawa dia ke hotel pas dia mabuk , dan saat mabuk dia
malah meluk aku”
“AL nyuruh kamu ?”
“iya, katanya sih buat
misahin Ali dari ceweknya. Tapi aku juga gatau cewenya itu siapa”
“kamu mau tahu siapa
cewek itu ? cewek itu AKU !”
Prilly pun
meninggalkan Citra dan menghampiri AL lalu menamparnya.
AL bingung akan hal
yang barusan di lakukan Prilly padanya.
“Aku pikir kamu itu
Fajar yang dikirim Tuhan untuk aku, untuk menyinari hari-hariku tapi ternyata
kamu ga lebih dari seorang pria licik !. kamu udah tega bikin hubungan aku dan
Ali hancur. Aku beci kamu AL !”
Prilly pun
meninggalkan AL dan tamu undangan yang hadir. AL mematung dan keluarga serta
tamu yang hadir pun hanya dapat melihat bingung akan kejadian tersebut.
******
Dikamarnya, Prilly
menangis tak percaya akan semua ini. AL yang merupakan sahabat nya sejak dulu
dan menjadi orang yang penting dalam hatinya yang perlahan ia cintai justru
adalah orang yang memberinya luka. Yang membuatnya percaya bahwa Pria
yang dulu ia cintai yaitu Ali telah berselingkuh, ternyata hanyalah
rekayasa AL.
Kini Prilly bingung
akan hatinya sendiri. Siapa yang harus ia pertahankan ? senja atau fajar ?
Mencari senja nya yang
tak lagi menguning atau memaafkan fajar yang telah memberinya mendung.
Esok harinya AL
menemui Prilly dan meminta maaf. AL mengakui semua perbuatannya yang ternyata
ia lakukan karena ia ingin mendapatkan Prilly.
Prilly pun akhirnya
memaafkan AL, ia dapat mengerti perasaan AL kepadanya. Tapi ia tetap
mengembalikan cincin pertunangan mereka dan memutuskan untuk mengakhiri
hubungan itu.
“Kamu tahu dimana Ali
sekarang ?” Tanya prilly pada AL.
“Ali masih dijakarta,
dia pindah rumah. Tapi dia masih mencintai kamu. Dia nunggu kamu kembali ke
sisinya. Maafin aku Prill” dan AL pun memberikan alamat tempat tinggal Ali.
Setelah mendapat
alamat baru Ali, Malamnya Prilly mengunjungi rumah Ali dan saat tiba di depan
rumah Ali ada sebuah mobil yang baru datang dan ternyata itu adalah Ali.
Ali Nampak terkejut
melihat keberadaan Prilly di depan rumahnya. Prilly pun menghambur kepelukan
Ali dengan air mata yang mengalir deras.
“Maafin aku Li, maafin
aku karena gak percaya sama kamu” isak Prilly.
Ali pun mengeratkan
tangannya pada tubuh mungil Prilly.
“Aku gak kenal dan gak
pernah mencintai wanita itu Prill”
“iya aku tahu, maafin
aku”
Ali menghapus air mata
yang mengalir di pipi prilly. Sudah lama rasanya tidak membelai lembut pipi
gadis yang amat ia cintai ini. Selama ini ia hanya dapat melihatnya dari
kejauhan dan memastikan bahwa gadisnya hidup dengan baik dan bahagia meski
tidak dengannya. Bagi Ali melihat Prilly tertawa sudah membuatnya tenang.
Perlahan Ali
mendekatkan wajahnya ke wajah prilly. Hidung mereka saling beradu. Mata mereka
saling berpandang yang didalamnya terlukis cinta serta rindu yang sudah lama
mereka simpan. Dan dengan perlahan Ali mendaratkan Bibirnya di kening gadis
yang selama ini ia rindukan.
Cinta tau kemana dia harus
pulang tapi cinta tetaplah cinta yang butuh di tuntun ! tidak semudah yang
dibayangkan. Tidak semudah itu untuk pulang ketika tersesat. Cinta pernah
tersesat dan hanya keyakinan lah yang bisa menjadi peta untuk cinta
kembali pulang.
Senja……
Akan selalu datang
saat matahari mulai beranjak syahdu menuju baris cakrawala.
Senja…..
Selalu mengantarkan
sejuta cerita dari negeri diatas awan.
Senja....
Sebuah nama yang kerap
kali menghadirkan rindu dan debar.
Dan senja adalah jawaban
dari cinta yang dinanti.
END--
Ketika senja harus
berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba…
Itu adalah pilihan
! ingin senja atau fajar ?
Prilly masih memandang
foto dirinya bersama Ali mantan kekasihnya. Peristiwa itu sudah lewat hampir
setengah tahun lalu tapi air matanya tak kunjung kering saat teringat
kekasihnya berpelukan dengan gadis lain dihadapannya.
Sejak saat itu
hubungan yang sudah terjalin hampir tiga tahun lamanya harus kandas. Prilly
memilih pergi dari sisi Ali.
Hari-hari Prilly hampa
tanpa Ali, tapi Ia masih beruntung karena AL, sahabatnya selalu setia
menghiburnya meski tidak semudah menghibur anak kecil yang kehilangan mainan,
yang jika diberikan mainan baru akan kembali ceria. Tapi menghibur Prilly
sangatlah sulit.
Prilly menghabiskan
hari-harinya bersama AL. Pergi kuliah bersama, makan bersama, mengerjakan tugas
bersama. AL selalu ada disampingnya.
Sebetulnya AL memang menyukai
Prilly sejak mereka duduk di bangku SMA. Tapi saat itu Ia mengurungkan niatnya
untuk menyatakan cinta kepada Prilly, Karena pada saat itu Prilly mempunyai
prinsip tidak akan pacaran sebelum lulus SMA. Dan saat mereka di tingkat
Universitas, AL pun harus menelan rasa kecewanya dan menyimpan perasaan nya
kembali karena Prilly jatuh cinta kepada seniornya yang berada dua tingkat
diatas mereka. Pria itu adalah Ali, cinta pertama Prilly.
Prilly memang sangat
mencintai Ali, perkenalan nya dengan Ali memang sangat singkat dan terkesan
klasik. Di perpustakaan kampus, saat itu mereka sama-sama ingin meminjam buku
karya Suri Juan yang berjudul Ajari Aku Mengenal Duniamu, ternyata buku itu
hanya ada satu di perpustakaan dan mereka memperebutkan buku itu hingga
akhirnya Ali pun mengalah. Sejak kejadian itu Prilly dan Ali saling bertukar
kontak dan menjadi semakin dekat. Ali yang pada saat itu merupakan mahasiswa
semester 3 jurusan Hukum sementara Prilly mahasiswa baru dari fakultas ekonomi,
mereka intens bertemu dan hanya butuh waktu satu bulan hingga akhirnya mereka
mengikat cinta.
Ali merupakan Pria
idaman Prilly, Ia selalu membuat Prilly merasa nyaman disampingnya, dan karena
itu Prilly amat terpukul saat melihat Ali berselingkuh dengan gadis lain. Bulan
lalu ketika Ali resmi menjadi sarjana hukum, keberadaannya tidak lagi Prilly
ketahui.
******
Sore sepulang kuliah,
seperti biasa Prilly dan AL mampir ke café langganan mereka untuk bersantai
sejenak.
“Nanti malam kita
nonton yuk” ajak AL dan Prilly meng-iyakan.
******
Malam harinya AL
datang menjemput Prilly dan mereka pun pergi nonton film di bioskop. Usai
nonton, AL mengajak Prilly makan malam bersama. Sejak dirumah, AL sudah
menyiapkan moment untuk menyatakan cinta kepada Prilly. Sahabatnya sejak SMA.
“Prill, aku cinta sama
kamu, kamu mau jadi pacar aku ?” Tanya AL seraya memberi mawar putih untuk
Prilly.
Prilly kaget mendengar
pernyataan AL. Ia memang merasa nyaman dengan AL tapi selama ini, ia hanya
menganggap AL sebagai sahabatnya. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa
AL mencintainya.
Prilly tidak lantas
menjawab pertanyaan AL, ia meminta waktu untuk berfikir. Biar bagaimanapun ia
tidak ingin melukai AL, karena AL adalah satu-satunya sahabat terbaiknya yang
selalu ada saat ia butuhkan. AL pun mengerti keputusan Prilly dan tak masalah
memberi Prilly waktu.
******
Dikamar nya, Prilly
Nampak gelisah, ia masih memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada
AL. di lubuk hatinya masih tersimpan rindu sekaligus luka untuk Ali. Tapi ia
juga tidak bisa menutup hatinya untuk AL yang selama ini terus ada
disampingnya.
Prilly membuka buku
diary nya dan menuliskan akan perasaan hatinya.
Ketika senja harus
berkemas dari hatiku dan aku menunggu fajar esok akan tiba.
Mungkin kah itu
adalah sebuah jawaban ?
Fajar itu adalah AL
?
Bagaimana dengan
senja ?
Senja, aku mematung
disini merindukanmu. Aku masih disini menunggumu. Berkawan dengan angin malam
bertiup rindu pada kelelawar yang melintasi langit malam. Aku merindukanmu,
senja yang penuh cerita. Tentang hati yang terhuyung-huyung bersembunyi dalam
ketiadaan lalu tenggelam di balut rasa cinta yang selalu indah dalam ketidak
wujudannya.
Adakah senja akan
tersenyum kembali, ketika aku tetap di tanah yang sama mencintai senja dengan
goresan luka.
Lalu sang Fajar ?
Ia hebat menyambut
hari dengan senyum terang seterang matahari terbit. Ia selalu ceria mengiringi
hariku.
Tapi bagaimana
mungkin senja tidak terusir ?
Bukankah senja
sudah berkemas ? Ia hanya ingin memberi malam ! Gelap !
Dan fajar seolah berbisik,
“Jangan pernah kau merindukan senja itu lagi”
Prilly pun
menenggelamkan kepalanya di meja belajarnya dengan tangis kecil yang berisyarat
untuk melupakan semua cerita tentang senja. Ia dan Ali hanyalah kepingan cerita
yang telah usai. Dan esok saat ia terbangun fajar lah yang akan menyambutnya.
Dan AL adalah jawaban dari luka yang butuh di obati.
******
Dua bulan berpacaran
dengan AL, Keceriaan kembali muncul di raut wajah Prilly, dua bulan lalu dengan
hati yakin, Prilly menjawab cinta AL dan membuka lembaran kasih yang baru
bersama AL.
AL sangat amat
mencintai Prilly, keyakinan cintanya ia buktikan lewat pesta pertunangan yang
akan di adakan minggu depan. AL mengambil langkah cepat. Kini AL dan Prilly
merupakan mahasiswa tingkat akhir dan begitu mereka lulus AL sudah merencanakan
akan melamar Prilly. Maka dari itu untuk langkah awal, AL akan mengikat Prilly
lewat pertunangan nanti.
Prilly pun tak menolak
ketika AL mengajaknya bertunangan, saat itu Prilly bak seorang putri ketika AL
mengajaknya dinner di pinggir pantai anyer dengan suara ombak yang tenang serta
cahaya lilin yang temaram dan kerlip bintang yang seolah menjadi saksi saat AL
memintanya menjadi istrinya.
AL pun mengecup kening
Prilly kemudian memeluknya, saat Prilly menjawab bersedia menjadi Istrinya. Dan
karena mereka belum menyelesaikan kuliah, akhirnya mereka memutuskan untuk
mengikat nya dalam ikatan pertunangan terlebih dahulu.
******
Malam yang di tunggu
telah tiba, kedua keluarga telah berkumpul di rumah Prilly. Malam ini adalah
pesta pertunangan AL dan Prilly. Mereka akhirnya menyematkan cincin pertunangan
di jari masing-masing. Teman-teman dari AL dan Prilly pun ramai datang memberi
ucapan selamat. Namun dari sekian banyak tamu undangan, Prilly Nampak mengenal
sosok wanita yang sedang berdiri disebrangnya.
Dengan rasa penasaran
Prilly menghampiri wanita tersebut.
Wanita itu Nampak
bingung saat Prilly menghampirinya.
“Hai, Prilly selamat
ya buat pertunangan kalian. Semoga kamu dan AL bahagia selamanya”
“kamu temen nya AL ?”
Tanya Prilly pada wanita itu.
“Iya, aku citra
temennya AL”
Prilly semakin bingung
dengan keberadaan wanita itu disini yang ternyata adalah teman AL, Prilly ingat
betul siapa wanita ini. Wanita yang berpelukan dengan Ali di sebuah lobby
hotel. Mungkin wanita ini tidak ingat Prilly atau memang pada saat itu belum
sempat melihat wajah Prilly saat Prilly memergoki Ali dan Citra berpelukan.
“Kamu pacar Ali?”
Tanya prilly tanpa basa-basi lagi
“Ali ?”
“iya, Aliando. AL juga
kenal dia. Kamu masih jadi pacar Ali ?”
“owh, Ali itu. Iya aku
inget. Pacar ? hahaha” Citra tertawa mendengar pertanyaan Prilly.
“Sebenernya aku ga
kenal siapa dia. Saat itu AL yang nyuruh aku ngerayu Ali dan buat Ali jadi
mabuk dan akhirnya aku bawa dia ke hotel pas dia mabuk , dan saat mabuk dia
malah meluk aku”
“AL nyuruh kamu ?”
“iya, katanya sih buat
misahin Ali dari ceweknya. Tapi aku juga gatau cewenya itu siapa”
“kamu mau tahu siapa
cewek itu ? cewek itu AKU !”
Prilly pun
meninggalkan Citra dan menghampiri AL lalu menamparnya.
AL bingung akan hal
yang barusan di lakukan Prilly padanya.
“Aku pikir kamu itu
Fajar yang dikirim Tuhan untuk aku, untuk menyinari hari-hariku tapi ternyata
kamu ga lebih dari seorang pria licik !. kamu udah tega bikin hubungan aku dan
Ali hancur. Aku beci kamu AL !”
Prilly pun
meninggalkan AL dan tamu undangan yang hadir. AL mematung dan keluarga serta
tamu yang hadir pun hanya dapat melihat bingung akan kejadian tersebut.
******
Dikamarnya, Prilly
menangis tak percaya akan semua ini. AL yang merupakan sahabat nya sejak dulu
dan menjadi orang yang penting dalam hatinya yang perlahan ia cintai justru
adalah orang yang memberinya luka. Yang membuatnya percaya bahwa Pria
yang dulu ia cintai yaitu Ali telah berselingkuh, ternyata hanyalah
rekayasa AL.
Kini Prilly bingung
akan hatinya sendiri. Siapa yang harus ia pertahankan ? senja atau fajar ?
Mencari senja nya yang
tak lagi menguning atau memaafkan fajar yang telah memberinya mendung.
Esok harinya AL
menemui Prilly dan meminta maaf. AL mengakui semua perbuatannya yang ternyata
ia lakukan karena ia ingin mendapatkan Prilly.
Prilly pun akhirnya
memaafkan AL, ia dapat mengerti perasaan AL kepadanya. Tapi ia tetap
mengembalikan cincin pertunangan mereka dan memutuskan untuk mengakhiri
hubungan itu.
“Kamu tahu dimana Ali
sekarang ?” Tanya prilly pada AL.
“Ali masih dijakarta,
dia pindah rumah. Tapi dia masih mencintai kamu. Dia nunggu kamu kembali ke
sisinya. Maafin aku Prill” dan AL pun memberikan alamat tempat tinggal Ali.
Setelah mendapat
alamat baru Ali, Malamnya Prilly mengunjungi rumah Ali dan saat tiba di depan
rumah Ali ada sebuah mobil yang baru datang dan ternyata itu adalah Ali.
Ali Nampak terkejut
melihat keberadaan Prilly di depan rumahnya. Prilly pun menghambur kepelukan
Ali dengan air mata yang mengalir deras.
“Maafin aku Li, maafin
aku karena gak percaya sama kamu” isak Prilly.
Ali pun mengeratkan
tangannya pada tubuh mungil Prilly.
“Aku gak kenal dan gak
pernah mencintai wanita itu Prill”
“iya aku tahu, maafin
aku”
Ali menghapus air mata
yang mengalir di pipi prilly. Sudah lama rasanya tidak membelai lembut pipi
gadis yang amat ia cintai ini. Selama ini ia hanya dapat melihatnya dari
kejauhan dan memastikan bahwa gadisnya hidup dengan baik dan bahagia meski
tidak dengannya. Bagi Ali melihat Prilly tertawa sudah membuatnya tenang.
Perlahan Ali
mendekatkan wajahnya ke wajah prilly. Hidung mereka saling beradu. Mata mereka
saling berpandang yang didalamnya terlukis cinta serta rindu yang sudah lama
mereka simpan. Dan dengan perlahan Ali mendaratkan Bibirnya di kening gadis
yang selama ini ia rindukan.
Cinta tau kemana dia harus
pulang tapi cinta tetaplah cinta yang butuh di tuntun ! tidak semudah yang
dibayangkan. Tidak semudah itu untuk pulang ketika tersesat. Cinta pernah
tersesat dan hanya keyakinan lah yang bisa menjadi peta untuk cinta
kembali pulang.
Senja……
Akan selalu datang
saat matahari mulai beranjak syahdu menuju baris cakrawala.
Senja…..
Selalu mengantarkan
sejuta cerita dari negeri diatas awan.
Senja....
Sebuah nama yang kerap
kali menghadirkan rindu dan debar.
Dan senja adalah jawaban
dari cinta yang dinanti.
END--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar